Sukses Gagal, Untuk Gagal Sukses
Tak bisa dipungkiri, setiap kesuksesan akan selalu ada kegagalan yang harus kita hadapi, entah di awal ketika merintis kesuksesan ataupun ketika kita sudah berada di puncak kesuksesan. Tapi, jangan sampai kita berhenti berusaha, karena kalau berhenti berusaha berarti kita berhenti gagal dan juga berjenti sukses. Ada beberapa konsep pemahaman yang gw anut sampe saat ini untuk tetap percaya dengan kesuksesan yang menyertai kegagalan. Beberapa konsep diantaranya adalah teori Yin dan Yang, teori Imun, dan terakhir teori Agama. Ini sih nama dari gw sendiri ya, jadi jangan lu cari di gugel, karena bisa jadi gaada.
1. Teori Yin dan Yang
Pernah liat gambar yin dan yang kan? Lihat lagi deh, lingkaran tersebut dibagi atas dua warna yang seimbang. Di masing-masing warnanya terdapat warna lain pada tengahnya. Semua itu secara sederhana kita tangkap sebagai keseimbangan.
Seperti memahami
yin dan yang secara sederhana, kesuksesan pun demikian juga. Akan ada selalu
kegagalan di balik kesuksesan dan akan selalu kesuksesan di balik kegagalan.
Kemudian dari proporsi kesimbangan yin dan yang, semakin besar kesuksesan
seseorang, maka semakin besar pula kegagalannya. Kegagalan itu bisa terjadi di
masa lampau, ataupun masih berbentuk potensi. Tetapi seperti yin dan yang,
sukses-gagal akan selalu melengkapi.
Pernah liar
gambar di atas? Itu adalah grafik imun tubuh yang bereaksi akibat serangan
virus. Mungkin perlu gw ingetin lagi, gw ini hanya mahasiswa teknik biasa yang
nilai biologinya nyaris ga lulus, jadi ilmu ini hanya pemahaman singkat yang
masih gw inget dari guru biologi gw waktu SMA. Ketika imun tubuh diserang oleh
penyakit atau virus, imun akan melemah. Yaiya dong, kan diserang. Nah, dari
penyerangan itu akan menghasilkan dua hasil. Kalau imun tubuhnya kuat, si imun
akan mengingat bentuk virus penyerangnya dan akan mempersiapkan perlawanan jika
sewaktu-waktu virus tersebut datang kembali. Tetapi kalau imunnya lemah, maka
lu akan nge-drop.
Juga seperti imun
tubuh, sebenarnya diri kita juga seperti itu. Jika ada masalah yang datang,
coba berhenti sebentar, analisis, kemudian pelajari. Sehingga masalah tersebut
dapat kita atasi dan menjadi sebuah pelajaaran baru yang mana malah menghantarkan
kita ke jalan kesuksesan yang lebih cepat dibanding tanpa masalah. Tapi kalau
sudah terlanjur gagal, inget aja teori pertama, selalu ada hitam dan putih. Selalu
seimbang. Mungkin ini waktunya gagal. Istirahatlah.
Teori agama
adalah teori dengan kasta tertinggi dari semua pemahaman yang gw susun. Karena teori
ini menggunakan akal sebagai alat berpikir dan juga hati serta keimanan. Masing-masing
agama akan membawakan rasa damai dari “gagal” ini dengan ayat dan tafsirnya
tersendiri. Tetapi pada intinya, dengan teori agama ini kita tidak langsung
putus asa dan ingin mengakhiri hidup.
Sebagai contoh,
jika kalian merasakan kegagalan dan mengingat dalil-dalil agama dengan
kepercayaan tinggi, maka kalian akan berpikir bahwa “gagal adalah ujian”, “dibalik
kegagalan pasti ada jalan”, “bersabar dalam kegagalan adalah yang utama”, dan
lain sebagainya. Sehingga walaupun kita gagal, tetapi setidaknya kita tidak
putus asa. Selanjutnya, kita dapat menjalankan hari-hari berikunya dengan
percaya diri bahwa Sang Khalik pasti akan membantu kita dan kegagalan yang lalu
adalah pelajaran juga sebagi penebus dosa-dosa kita.
Penutup
Tulisan ini gw buat dalam rangka penerimaan mahasiswa baru di tahun 2020. Ada beberapa temen gw yang belum berhasil untuk meraih cita-citanya. Jadi gw sekedar pengen sharing aja tentang pemahaman yang gw tau dalam kegagalan. Tentunya semua teori itu gw susun karena gw juga pernah mengalami kegagalan dalam menghadapi dunia masuk kampus.
Sekian.
*Judul tulisan
ini gw dapat dari judul mentoring bersama Ka Arief Ilkom UI ’13 di suatu sabtu
sore yang indah. Ehehee...
Komentar
Posting Komentar